Sunday, November 14, 2010

Antara SMS, Internet, dan Remaja




SMS-an sambil nyetir bisa jadi kombinasi mematikan lho buat siapa aja. Namun, data yang baru dirilis bilang kalo bahayanya gak cuma di jalanan. Sekarang Hyper-texting dan hiper-networking bisa munculin kategori risiko kesehatan baru untuk kelompok remaja.

Scott Frank, MD, MS, peneliti utama pada studi dan direktur dari Case Western Reserve School of Medicine Master Program Kesehatan Masyarakat, mempresentasikan temuannya pada 138 American Public Health Association di Pertemuan Tahunan & Pameran di Denver. Peneliti ini udah mensurvei siswa SMA dari County Midwestern di wilayah perkotaan dan menilai apakah penggunaan teknologi komunikasi dapat dikaitkan dengan perilaku kesehatan yang buruk, termasuk merokok, minum dan aktivitas seksual.

Menurut penelitian, hiper-texting, yang didefinisikan sebagai texting lebih dari 120 pesan per hari sekolah, dilaporkan dari 19,8 persen remaja yang disurvei, banyak di antaranya adalah perempuan, dari kelompok minoritas sosial ekonomi, status dan tidak memiliki ayah di rumah. Tergambar dari data, lebih dari remaja yang menggemari SMS 40 persen telah mencoba rokok, lebih dari 80 persen telah mencoba alkohol, lebih dari 43 cenderung menjadi peminum, lebih dari 41 persen telah menggunakan obat-obatan terlarang, lebih dari 55 persen pernah terlibat dalam perkelahian fisik, hampir tiga setengah lebih memiliki hubungan seks dan lebih dari 90 persen melaporkan empat atau lebih pasangan seksual.

"Hasil mengejutkan dari studi ini menunjukkan bahwa saat SMS dan networking tetap terhubung dapat memiliki efek kesehatan yang berbahaya pada remaja," kata Frank. "Ini harus menjadi wake-up call bagi orangtua untuk tidak hanya membantu anak-anak mereka tetap aman dengan tidak texting dan mengemudi, tetapi dengan mencegah penggunaan berlebihan dari ponsel atau situs-situs sosial pada umumnya."

Selain itu, hiper-jaringan, didefinisikan sebagai menggunakan lebih dari tiga jam per hari sekolah di situs jejaring sosial, dilaporkan sebesar 11,5 persen dari siswa dan terkait dengan rasio odds yang lebih tinggi untuk stres, depresi, bunuh diri, penggunaan narkoba, berkelahi, kurang tidur, akademis rendah, menonton televisi dan permisif orangtua. Remaja yang hiper-networkers lebih dari 62 persen telah mencoba rokok, lebih dari 79 persen telah mencoba alkohol, 69 persen lebih cenderung menjadi peminum, lebih dari 84 persen telah menggunakan obat-obatan terlarang, 94 persen lebih pernah berada dalam perkelahian fisik, lebih dari 69 persen mungkin untuk memiliki seks dan 60 persen lebih mungkin memiliki empat atau lebih pasangan seksual.

Serem ya guys? So, apakah di Indo seperti itu juga? Kasih komentar kalian :)

nb: dari berbagai sumber

xoxo,
D

No comments:

Post a Comment